Inteligensi

Inteligensi
Inteligensi adalah keahlian memecahkan masalah dan kemampuan untuk beradaptasi pula dan belajar dari pengalaman hidup. inteligensi tidak dapat diamati secara langsung, melainkan harus disimpulkan dari berbagai tindakan nyata yang merupakan manifestasi dari proses berpikir rasional itu. Intelegensi tecermin dari tindakan yang terarah pada penyesuaian diri terhadap lingkungan dan pemecahan masalah yang timbul daripadanya.
Jenis-jenis Tes Inteligensi
Berdasarkan penataannya ada beberapa jenis tes intelegensi, yaitu;
Tes Intelegensi individual
Tes ini hanya dilakukan oleh satu orang saja secara khusus. Tes Intelegensi individual diantaranya :
- Stanford - Binet Intelligence Scale
- Wechsler - Bellevue Intelligence Scale (WBIS)
- Wechsler - Intelligence Scale for Children (WISC)
- Wechsler - Adult Intelligence Scale (WAIS)
- Wechsler - Preschool and Primary Scale of Intelligence (WPPSI).
Kelebihan pada tes ini antara lain penguji dapat menilai dengan jelas bagaimana individu yang sedang menjalani tes tersebut. Misalnya mengamati bagaimana individu menyusun laporan, minat dan perhatian individu, kecemasan dalam pengerjaan tugas, serta tingkat toleransi menghadapi rasa frustasi. Kekurangan tes ini adalah kurang begitu nyaman.
Tes Intelegensi kelompok
Tes ini dilakukan guna mencari data secara cepat secara serentak. Tes Intelegensi kelompok diantaranya :
- Lorge-Thorndike Intelligence Tests
- Kuhlman-Anderson Intelligence Tests
- Otis - Lennon Mental Ability Test
Kelebihan pada tes ini antara lain rasa nyaman. Tes ini juga memiliki kekurangan antara lain peneliti tidak dapat menyusun laporan individu, tidak dapat menentukan tingkat kecemasan individu, instruksi yang kurang jelas karena ribut atau peserta yang satu diganggu oleh peserta lainnya.

Teori Inteligensi Triarkis
Menurut teori inteligensi triarkis Sternberg, inteligensi muncul dalam tiga bentuk, yaitu: analitis, kreatif dan praktis.
Delapan Kerangka Pikiran Howard Gardner
Teori ini di kemukakan oleh seorang tokoh bernama, Howard Gardner (1999), yang mengungkapkan bahwa intelegensi itu mengandung berbagai konstruk yang independen satu sama lain, bukan hanya dibentuk dari satu konstruk tunggal saja. Dengan kata lain dalam teori ini Gardner ingin menyebutkan bahwa intelegensi itu dibentuk dari berbagai (multi) kemampuan yang dimiliki oleh seseorang. Dan menurut tokoh ini ada delapan bidang kemampuan pembentuk intelegensi yang relatif independen satu sama lain, antara lain yaitu :
a. Kecerdasan Linguistik, merupakan kecerdasan yang digunakan untuk membaca buku, menulis makalah, novel, atau puisi dan memahami kata-kata yang diucapkan, dengan kata lain kecerdasan ini mencangkup tentang kemampuan penguasaan kata dan bahasa seseorang.
b. Kecerdasan Logis-Matematis, ini terkait dengan kemampuan penalaran dan matematis seseorang, yang biasanya digunakan untuk memecahkan persoalan matematis, menyeimbangkan buku keuangan, sampai pada pembuktian matematis.
c. Kecerdasan spasial, ini merupakan kemampuan seseorang terkait dengan ruang, antara lain terkait dengan pemahaman terhadap perbedaan satu tempat dari tempat lain, membaca peta, mengepak muatan dalam mobil dan lainnya.
d. Kecerdasan Musik, Terkait kemampuan yang bisa dignakan untuk menyanyikan sebuah lagu, menyusun sonata, memainkan musik, dan mengapresiasikan lagu dan musik.
e. Kecerdasan kinestetis tubuh, merupakan kemampuan yang dimiliki individu dalam mengatur gerakan tubuh, sehingga bisa digunakan untuk menari, bermain basket, berlari ataupun melempar galah.
f. Kecerdesan Interpesonal, kemampuan ini menyebabkan seseorang mudah menjalin hubungan dengan orang lain, seperti saat kita berusaha memahami perilaku orang lain, motif atau emosinya.
g. Kecerdasan Intrapersonal, merupakan kemampuan yang dimiliki seseorang untuk memahami diri sendiri, terkait bagaimana kita memahami siapa diri kita, kenapa kita bisa melakukan sesuatu, bagaimana kita kemudian mengubah diri kita berdasarkan kemampuan dan minat kita.
h. Kecerdasan Naturalistik, merupakan kemampuan kita yang digunakan untuk memahami pola-pola di alam.

Emotional Intelligence- Dalam teori Gardner disebut sebagai inteligensi interpersonal dan intrapersonal. Dalam teori Sternberg, kategori tersebut adalah inteligensi praktis. Peter Salovy dan John Mayer mendefinisikannya sebagai kemampuan memonitor perasaan diri sendiri dan perasaan orang lain, kemampuan untuk membedakannya, kemampuan untuk memandu pemikiran dan tindakan dirinya. Menurut Goleman, emotional intelligence terdiri dari empat area:
-          Developing emotional awareness- seperti kemampuan untuk memisahkan perasaan dari tindakan.
-          Managing emotions- seperti mampu untuk mengendalikan amarah.
-          Reading emotions- seperti memahami perspektif orang lain.
-          Handling relationships- seperti kemampuan untuk memecahkan problem hubungan.

Empat kontroversi dan isu yang berkaitan dengan inteligensi adalah:
-          Persoalan nature-nurture dari bagaimana warisan dan lingkungan berinteraksi untuk menghasilkan inteligensi.
-          Apakah orang memiliki inteligensi umum atau tidak
-          Seberapa adilkah tes inteligensi berlaku untuk lintas kelompok etnis dan kultural.

-          Apakah murid harus dikelompokkan berdasarkan kemampuannya.

0 komentar:

Posting Komentar