Psikologi
Pendidikan adalah cabang ilmu psikologi yang menkhususkan diri
pada cara memahami pengajaran dan pembelajaran dalam lingkungan pendidikan.
Menurut William James, eksperimen psikologi di laboratorium
sering kali tidak bisa menjelaskan bagaimana cara mengajar secara efektif. Dia
menegaskan pentingnya mempelajari proses belajar dan mengajar di kelas guna
meningkatkan mutu pendidikan. Salah satu rekomendasinya adalah mulai mengajar
pada titik yang lebih tinggi di atas tingkat pengetahuan dan pemahaman anak
untuk memperluas cakrawala pemikiran anak.
Menurut ide-ide John Dewey, pertama, anak sebagai pembelajar
yang aktif. Kedua, ia mengatakan pendidikan seharusnya difokuskan kepada anak
secara keseluruhan dan memperkuat kemampuan anak untuk beradaptasi pada
lingkungannya. Ketiga, semua anak berhak mendapat pendidikan selayaknya.
Menurut E.L. Thorndike, salah satu tugas oendidikan di
sekola yang paling penting adalah menanamkan keahlian penalaran anak-anak.
Cara Mengajar yang
Efektif
1. pengetahuan dan keahlian professional
Prinsip konstruktivisme adalah inti dari filsafat pendidikan
William James dan John Dewey. Kostruktivisme adalah pendekatan pembelajaran
yang menekankan agar individu secara aktif membangun pemahaman dan pengetahuan.
2. komitmen dan motivasi
Riset dalam
psikologi pendidikan
Riset Ilmiah adalah riset objektif, sistematis, dan dapat
diuji. Riset Ilmiah dilandasi dengan metode ilmiah. Metode Ilmiah adalah sebuah
pendekatan yang dapat dipakai untuk menemukan informasi yang akurat. Pendekatan
ini terdiri dari beberapa langkah:
-
Merumuskan masalah
-
Mengumpulkan data
-
Menarik kesimpulan
-
Merevisi kesimpulan
-
Teori riset
Teori adalah seperangkat ide yang saling berkaitan dan
koheren yang berfungsi menjelaskan dan membuat prediksi. Dengan teori riset
kemudian bisa dirumuskan hipotesis, yakni asumsi dan prediksi spesifik yang
dapat diuji untuk mengetahui apakah teori itu benar atau tidak.
Metode
Riset
Ada tiga metode dasar yang dipakai untuk mengumpulkan
informasi dalam psikologi pendidikan, yaitu deskriptif, korelasional dan
eksperimental.
1. Riset Deskriptif.
Riset ini bertujuan untuk mengamati dan mencatat perilaku. Observasi ilmiah
dilakukan secara sistematis. Observasi ini membutuhkan pengetahuan mengenai apa
yang anda amati. Cara yang umum untuk mencatat observasi adalah menuliskannya
dengan menggunakan simbol atau ringkasan-ringkasan. Selain itu, tape recorder,
kamera, video, lembaran pengkodean spesifik, cermin satu arah, dan komputer
kini makin banyak dipakai untuk menjadikan observasi yang akurat, lebih bisa
diandalkan dan lebih efisien.
Laboratorium adalah tempat terkendali di mana banyak faktor
yang kompleks dari dunia riil dihilangkan.
Dalam observasi alamiah, observasi di luar laboratorium atau
di dunia nyata
Observasi partisipan, observasi di mana peneliti ikut
terlibat aktif sebagai partisipan dalam aktivitas atau setting.
Wawancara dan kuesionerterkadang merupakan cara paling baik
dan paling cepat untuk memperoleh informasi dari guru dan murid.
Tes Standar- Tes dengan prosedur administrasi dan penilaian
yang seragam. Tes ini menilai kinerja murid di domain yang berbeda-beda dan
bisa untuk membandingkan kinerja murid dengan murid lainnya yang berusia sama
atau tingkat yang sama di tingkat nasional.
Studi Kasus- kajian mendalam terhadap seorang individu.
Studi etnografik- Deskripsi mendalam dan interpretasi atas
perilaku dalam suatu etnis atau kelompok kultural yang melibatkan keterlibatann
langsung dengan partisipan.
2. Riset Korelasional.
Tujuan riset ini adalah mendeskripsikan kekuatan hubungan antara dua atau lebih
kejadian atau karakteristik. Riset korelasional itu berguna krena semakin kuat
dua hubungan antara dua peristiwa, maka kita bisa memprediksi satu kejadian
secara lebih efektif.
3. Riset
Eksperimental. Dengan riset ini ahli psikologi pendidikan bisa menentukan
sebab-sebab perilaku. Sebab adalah suatu kejadian yang dimanipulasi.
Akibat/efek adalah perilaku yang berubah karena dimanipulasi. Riset
eksperimental adalah satu-satunya metode yang andal untuk menentukan hubungan
sebab dan akibat.
Eksperimen menggunakan paling tidak satu variable independen
dan satu variable dependen. Variable independen adalah famtor yang
dimanipulasi. Variable depended adalah faktor yang diukur dalam sebuah
eksperimen.
Kelompok eksperimetal adalah sebuah kelompok yang
pengalamannya dimanipulasi. Kelompok kontrol adalah kelompok yang pengalamannya
diperlakukan sama dengan kelompok eksperimental kecuali dalam hal-hal yang
dimanipulasi.
Prinsip lainnya dari riset eksperimental adalah penetapan
acak.
Rentang
Waktu Riset
Riset cross-sectional-
Riset di mana data dikumpulkan dalam satu waktu
Riset longitudinal-
Riset di mana individu yang sama diperlajari selama kurun waktu tertentu,
biasanya beberapa tahun atau lebih.
Riset
Evaluasi Program, Aksi dan Guru-sebagai-Periset
Riset evaluasi
program – Riset yang didesain untuk membuat keputusan tentang efektivitas
program tertentu.
Riset Aksi- Riset
yang dipakai untuk memecahkan problem sekolah atau kelas tertentu, meningkatkan
pengajaran dan strategi pendidikan lainnya, atau untuk membuat keputusan di
level tertentu.
Guru-sebagai-periset-
konsep yang mentakan bahwa guru kelas dapat melakukan riset sendiri untuk
meningkatkan mutu praktik pengajaran mereka.
Periset psikologi pendidikan mengakui bahwa sejumlah masalah
etika harus dipertimbangkan sebelum menjalankan riset. Kepentingan partisipan
tetap harus diutamakan. Setiap usaha harus memperhatikan kesetaraan gender,
etnis dan kultur dan perhatian khusus ke ethnic gloss.
0 komentar:
Posting Komentar